DPR Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh

waktu baca 3 menit
Rabu, 29 Okt 2025 19:00 56 admincuitan

JAKARTA, Cuitan.id – Dugaan praktik penggelembungan anggaran (mark up) dalam proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) Jakarta–Bandung atau Whoosh kembali mencuat ke publik.

Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera turun tangan melakukan penyelidikan secara transparan dan menyeluruh.

Menurut Abdullah, proyek strategis nasional tersebut seharusnya menjadi kebanggaan Indonesia, bukan justru menjadi beban akibat dugaan penyimpangan anggaran yang menimbulkan utang besar.

“KPK tidak boleh takut dalam menangani kasus ini. Dugaan mark up proyek kereta cepat harus diusut tuntas dan terbuka. Jika terbukti ada pelanggaran hukum, semua pihak yang terlibat harus diproses tanpa pandang bulu,” tegas Abdullah, dikutip Rabu (29/10/2025).

Politisi itu menilai, KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi harus menunjukkan independensi dan profesionalitas dalam penyelidikan kasus ini.

“Proyek Whoosh seharusnya jadi simbol kemajuan transportasi nasional. Kalau ada penyimpangan, publik berhak tahu dan pelakunya harus ditindak. Kita dukung penuh langkah KPK agar kasus ini bisa diselesaikan secara adil,” tambahnya.

Isu dugaan mark up dalam proyek Whoosh mencuat setelah pernyataan mantan Menko Polhukam Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025.

Dalam video tersebut, Mahfud mengungkap adanya selisih mencolok antara biaya pembangunan kereta cepat di Indonesia dan di China.

“Biaya per kilometer kereta cepat Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS (sekitar Rp 863 miliar), sedangkan di China hanya sekitar 17–18 juta dolar AS. Naiknya bisa tiga kali lipat. Uangnya ke mana?” ujar Mahfud dalam video tersebut.

Pernyataan itu kemudian memicu reaksi luas dari publik yang menuntut KPK mengusut dugaan penyimpangan tersebut secara terbuka.

Menanggapi desakan publik, KPK mengonfirmasi bahwa penyelidikan terkait dugaan korupsi proyek Whoosh sebenarnya sudah berjalan sejak awal tahun 2025.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa tim penyidik telah mengumpulkan berbagai informasi dan data pendukung sejak lama.

“KPK terus mengimbau siapa pun yang memiliki data atau informasi terkait proyek tersebut untuk menyampaikannya kepada kami. Setiap informasi masyarakat sangat penting dalam memperkaya penyelidikan,” kata Budi di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Ia menegaskan, tim masih terus bekerja secara bertahap dan berhati-hati untuk memastikan semua proses berjalan sesuai prosedur hukum.

“Tim masih berprogres, mencari keterangan yang dibutuhkan untuk membantu mengungkap perkara ini,” ujarnya.

Sejumlah pihak berharap KPK tidak terpengaruh tekanan politik dan bisa menuntaskan dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Whoosh ini secara profesional.

Proyek senilai triliunan rupiah tersebut sejak awal memang menuai sorotan karena membengkaknya biaya pembangunan dan beban utang yang ditanggung negara.

Transparansi hasil penyelidikan KPK dinilai menjadi kunci dalam memulihkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan proyek strategis nasional. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA