JAKARTA, Cuitan.id – Gelaran Final Four Livoli Divisi Utama 2025 di GOR Ki Magetan, Jawa Timur, menjadi sorotan bukan hanya karena persaingan antar klub elit, tapi juga karena kemunculan sosok fenomenal. Arimbi Syifana Andayani, pevoli muda berusia 13 tahun asal Semarang yang mencuri perhatian publik.
Dalam laga antara Rajawali O2C dan PBV TNI AU, Jumat (10/10/2025) malam WIB, Arimbi tampil mengejutkan dengan menyumbang 6 poin, meski timnya kalah 0-3 (17-25, 19-25, 17-25).
Aksi berani pelatih Octavian, eks pelatih Timnas voli putri Indonesia, menurunkan pemain belia di level tertinggi kompetisi nasional itu langsung menuai pujian.
Arimbi Syifana Andayani bukan sekadar pemain muda biasa. Gadis kelahiran Semarang, 16 Maret 2012 itu sudah terbiasa berlatih bersama pemain senior Rajawali O2C, tanpa tahu bahwa dirinya sedang di seleksi untuk masuk skuad Final Four.
“Awalnya cuma di ajak latihan bareng kakak-kakak, ternyata itu seleksi buat Livoli. Senang banget bisa di percaya,” ujar Arimbi, usai pertandingan dalam wawancaranya yang di siarkan live di Vidio.
Menariknya, Arimbi berposisi sebagai opposite posisi yang biasanya di tempati pemain berpengalaman dengan daya serang tinggi. Bahkan bintang nasional seperti Megawati Hangestri Pertiwi pun tidak langsung menjadi opposite di awal kariernya.
Namun, Arimbi justru sudah di tempa untuk posisi ini sejak kecil oleh sang ayah, yang mengenalkannya pada dunia voli.
Perjalanan Arimbi menuju Rajawali O2C bermula dari ajang Proliga seri Semarang. Di sana, ia berkesempatan bertemu dengan pelatih Octavian. Dari pertemuan singkat itu, peluang besar pun datang.
“Waktu itu ada Proliga di Semarang, saya main sama kakak senior, terus ketemu a Ooc (coach Octavian). Habis itu di ajak latihan di Bandung,” kisahnya.
Ketika di tanya soal sosok panutan, Arimbi tanpa ragu menyebut nama Megawati Hangestri Pertiwi.
“Kak Megawati, karena mainnya bagus banget,” ujar Arimbi sembari tersenyum malu.
Keduanya memiliki posisi yang sama di lapangan, dan bukan tidak mungkin, Arimbi menjadi penerus Megawati di masa depan.
Melihat bakat, mental, dan keberanian Arimbi yang tampil percaya diri di usia belia, publik menilai ia bisa menjadi aset berharga untuk Timnas voli putri Indonesia di masa mendatang.
Apalagi posisi opposite masih tergolong langka, dan Arimbi sudah membuktikan kematangannya sejak dini.
Rajawali O2C sendiri akan kembali beraksi menghadapi Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, Minggu (12/10/2025) pukul 20.00 WIB. Publik pun menantikan kembali aksi menawan si pevoli 13 tahun ini di atas lapangan. (*/HS)
Tidak ada komentar