JAKARTA, Cuitan.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk Komjen Dedi Prasetyo sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) yang baru. Penunjukan ini menjadi sorotan publik bukan hanya karena prestasi karier Dedi yang cemerlang, tetapi juga karena rekam jejak akademisnya yang luar biasa.
Perwira tinggi Polri bintang tiga ini dikenal sebagai sosok polisi akademisi. Ia menyandang gelar profesor, doktor hukum, serta memiliki tiga gelar magister di bidang manajemen, humaniora, dan ilmu kepolisian.
Tak hanya itu, Komjen Dedi juga produktif menulis dan telah menerbitkan lebih dari 30 buku bertema kepolisian. Atas capaian itu, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan penghargaan pada 28 Mei 2024 sebagai perwira tinggi Polri dengan jumlah buku terbanyak.
Komjen Dedi memulai kariernya di kepolisian pada tahun 1990 sebagai pama di Polda Jawa Timur. Ia terus meniti karier di berbagai posisi strategis, mulai dari Kapolsek Deket, Kasat Reskrim Polres Lamongan, hingga menjadi pejabat di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Seiring waktu, Dedi dipercaya mengemban berbagai amanah, termasuk Kapolres Lumajang, Kapolresta Kediri, dan Kasat Serse Polwiltabes Surabaya. Kariernya makin menanjak saat ia dipercaya sebagai Wakapolda Kalimantan Tengah, lalu naik menjadi Kapolda Kalteng, hingga akhirnya menduduki jabatan-jabatan utama di Mabes Polri seperti Kadiv Humas, Karo Binkar SSDM, As SDM Polri, dan Irwasum Polri.
Polisi Cendekia yang Aktif di Program Sosial
Di luar tugas kepolisian, Komjen Dedi juga aktif dalam program sosial. Ia dipercaya memimpin Satuan Tugas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta mendukung ketahanan pangan melalui food security yang menjadi ciri khas SPPG Polri. Perannya juga penting sebagai pengawas gugus tugas Polri dalam program ketahanan pangan nasional.
Suami dari Martha Dwi ini dikenal luas sebagai figur polisi yang tak hanya mengutamakan penegakan hukum, tetapi juga pendidikan, pengabdian sosial, dan pembangunan sumber daya manusia.
Komjen Dedi adalah contoh nyata bahwa seorang polisi bisa menjadi intelektual dan akademisi sekaligus. Gelar profesor yang disandangnya diperoleh berkat dedikasi dalam dunia pendidikan dan penelitian.
Ia juga kerap diundang sebagai pembicara dalam forum-forum nasional maupun internasional terkait reformasi kepolisian dan kepemimpinan.
Penunjukan Komjen Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri menandai babak baru kepemimpinan Polri yang mengedepankan profesionalisme, intelektualitas, dan humanisme. (*)
Tidak ada komentar