SUNGAI PENUH, Cuitan.id — Hasil pengisian Survei Lingkungan Belajar (SULINGJAR) di SMKN 2 Sungai Penuh tahun 2025 mencatat penurunan yang sangat tajam dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data internal menunjukkan jumlah responden baik guru maupun siswa menurun hingga lebih dari separuh.
Padahal, survei ini menjadi instrumen penting dalam Asesmen Nasional (AN) untuk memetakan kondisi proses belajar di satuan pendidikan.
Turunnya partisipasi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai kesadaran dan komitmen warga sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Sumber internal menyebut, tahun lalu tingkat pengisian sulingjar mencapai 100 persen, sedangkan tahun ini hanya sekitar 20,7 persen. Angka tersebut bahkan jauh di bawah rata-rata capaian sekolah lain di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci bahkan di Provinsi Jambi.
Penurunan drastis ini dinilai bisa berdampak pada hasil pemetaan mutu pendidikan sekolah dan persepsi publik terhadap komitmen sekolah dalam mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan berkualitas.
Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Harmunis, juga telah memerintahkan Kepala SMKN 2 Kota Sungai Penuh, Erdayono, untuk memperhatikan kondisi tersebut.
“Mohon perhatian seluruh pihak SMKN 2 Sungai Penuh. Pelaksanaan Tracer Study nya masih sangat minim. Diharapkan partisipasi segera ditingkatkan agar target dapat tercapai tepat waktu,” kata Kabid SMK melalui WhatsApp.
Namun apa hendak dikata, untuk pengisian Survei Lingkungan Belajar Tahun in telah berakhir. Namun SMKN 2 Sungai Penuh hanya mencapai 20,7 persen.
Tentunya pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi diharapkan segera melakukan tindakan agar kesadaran warga sekolah dalam pengisian survei tidak terus menurun di tahun berikutnya dan kualitas pendidikan akan meningkat.
Hal ini seharusnya menjadi alarm bagi pihak sekolah. Karena Survei Lingkungan Belajar bukan hanya formalitas. Dari sanalah pemerintah melihat budaya kerja, kepemimpinan, dan kenyamanan belajar.
Jika partisipasinya rendah, berarti ada yang tidak berjalan dengan baik di sekolah tersebut dan perlu dievaluasi secara serius dari seluruh aspek, salah satunya manajemen Kepala Sekolah tersebut. (*)
Tidak ada komentar