KERINCI, Cuitan.id – Program Keluarga Harapan (PKH) yang seharusnya menjadi penyambung harapan bagi masyarakat miskin di Kabupaten Kerinci justru menuai sorotan tajam.
Sejumlah warga mengeluhkan tidak meratanya penyaluran bantuan sosial ini. Bahkan, tak sedikit keluarga tidak mampu dan lansia yang merasa terabaikan oleh program yang digadang-gadang sebagai penopang kesejahteraan rakyat miskin tersebut.
Kritik paling keras datang dari Kecamatan Depati Tujuh. Warga di sana menyayangkan proses pendataan yang dinilai tidak akurat dan tidak berpihak pada mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Iya, di kecamatan kami banyak yang layak menerima bantuan PKH, tapi malah tak dapat. Kami tak tahu bagaimana cara pendamping PKH dan Dinsos Kerinci menilai kriteria penerima,” ungkap salah satu warga kecewa, Jumat (8/8/2025).
Kondisi serupa juga ditemukan di sejumlah kecamatan lainnya seperti Danau Kerinci, Keliling Danau, Tanah Cogok, Siulak, hingga Sitinjau Laut. Di daerah-daerah ini, keluhan warga bermunculan, menyebutkan bahwa bantuan PKH justru terkesan tebang pilih.
Warga menuding tenaga pendamping dan Dinas Sosial Kerinci tidak bekerja secara profesional. Evaluasi menyeluruh terhadap proses pendataan dan pengawasan pun mulai didesak oleh masyarakat.
“Kami orang tua, sudah lansia dan hidup pas-pasan. Tapi malah tidak dapat bantuan PKH. Katanya program itu untuk warga miskin. Kami ini harus minta tolong dulu supaya dilirik,” keluh seorang warga lansia dari Depati Tujuh.
Di Kecamatan Sitinjau Laut, kritik senada juga disampaikan warga bernama Eni. Ia menilai pendataan tidak transparan dan mengabaikan realitas di lapangan.
“Banyak lansia di sini yang tidak dapat PKH. Kami menduga ada kesalahan dalam pendataan. Harusnya dievaluasi total penerimanya,” ujarnya.
Merespon sorotan tersebut, warga mendesak agar Dinas Sosial Kabupaten Kerinci turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil masyarakat yang layak menerima bantuan, namun selama ini terlewatkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kerinci, Juanda, saat dikonfirmasi mengaku akan menindaklanjuti keluhan warga. Namun, ia menegaskan bahwa penerima PKH harus melalui proses dan persyaratan tertentu.
“Nanti kita cek, akan kita tanyakan ke koordinator pendamping PKH juga,” katanya singkat.
Masyarakat berharap agar kritik dan keluhan ini tidak hanya didengar, tapi segera ditindaklanjuti. Karena bagi mereka yang benar-benar membutuhkan, bantuan PKH bukan sekadar angka, tapi harapan hidup yang nyata. (*/HS)
Tidak ada komentar