Menkeu Purbaya Gunakan AI untuk Awasi Bea Cukai

waktu baca 2 menit
Rabu, 22 Okt 2025 12:55 67 admincuitan

JAKARTA, Cuitan.id — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan langkah ambisius untuk memanfaatkan artificial intelligence (AI) dalam menutup celah kebocoran penerimaan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sistem berbasis AI ini ditargetkan rampung tahap awal dalam tiga bulan, dengan integrasi penuh dalam waktu satu tahun.

Langkah tersebut dilakukan menyusul arahan langsung Presiden Prabowo Subianto agar Kemenkeu memperkuat pengawasan terhadap praktik under-invoicing, atau pelaporan nilai barang impor yang lebih rendah dari harga sebenarnya untuk menekan bea masuk dan pajak.

“Saya ingin lihat seberapa canggih sistem Bea Cukai. Bisa enggak kita optimalkan untuk mengurangi praktik under-invoicing yang dikritik Pak Presiden,” ujar Purbaya saat meninjau Kantor Bea Cukai di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Menurut Purbaya, sistem Bea Cukai saat ini sudah cukup mumpuni, namun belum mencapai level otomatisasi yang diharapkan. Nantinya, AI akan membantu memantau secara real-time aktivitas kapal di pelabuhan, memeriksa isi muatan, dan mendeteksi potensi kecurangan secara daring.

“Kita akan kembangkan sistem AI yang bisa mengenali pola-pola under-invoicing. Dari command center nanti bisa langsung lihat kapal di pelabuhan, isinya apa, dan aktivitasnya seperti apa,” jelasnya.

Purbaya menargetkan, dalam tiga bulan sistem AI sudah mulai beroperasi untuk analisis awal. Namun, untuk sistem yang sepenuhnya terintegrasi antar-unit, diperkirakan butuh waktu hingga satu tahun.

Langkah digitalisasi ini beriringan dengan upaya bersih-bersih internal Bea Cukai. Sebelumnya, Purbaya menyoroti sejumlah laporan masyarakat tentang praktik curang dan penyalahgunaan wewenang di lapangan.

Melalui kanal pengaduan “Lapor Pak Purbaya”, masyarakat kini dapat langsung melaporkan pelanggaran pegawai Bea Cukai. Ia menegaskan, laporan yang terbukti valid akan ditindak tegas, termasuk hingga level bawah.

“Enggak semua bisa langsung ditindak, tapi kalau beberapa ribu orang sudah kena, yang lain pasti berpikir ulang,” tegasnya.

Dengan penerapan AI dan transparansi publik, Kemenkeu berharap sistem penerimaan negara semakin efisien dan akuntabel. Purbaya yakin, transformasi digital ini bukan hanya mencegah kebocoran, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi fiskal.

“Dalam beberapa bulan ke depan, penerimaan Bea Cukai seharusnya bisa lebih efisien dibanding sekarang,” pungkasnya.

Langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memanfaatkan AI di Bea Cukai menjadi bagian dari transformasi besar pemerintah menuju tata kelola fiskal yang modern dan transparan.

Dengan target efisiensi dalam tiga bulan dan integrasi setahun, sistem ini diharapkan menutup praktik under-invoicing dan kebocoran pajak yang selama ini menggerogoti penerimaan negara. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA