Kolase – Terduga Pelaku Bripda Waldi (kiri), Pelaku Ditangkap (tengah), Korban Erni Yuniati (Kanan) BUNGO, Cuitan.id – Kasus pembunuhan tragis terhadap dosen cantik Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAK SS) Muara Bungo, Hj. Erni Yuniati, M.Kep, akhirnya terungkap. Polisi bergerak cepat dan menangkap pelaku yang ternyata merupakan oknum anggota Polri aktif.
Kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad korban, tim gabungan Satreskrim Polres Bungo dan Polres Tebo berhasil meringkus pelaku bernama Bripda Waldi (22) pada Minggu (2/11/2025) di Kabupaten Tebo, Jambi.
Kapolres Bungo: Pelaku Oknum Polisi Aktif
Dalam konferensi pers di Mapolres Bungo, Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengonfirmasi bahwa pelaku merupakan anggota Polri aktif yang berdinas di Polres Tebo.
“Pelaku merupakan oknum polisi aktif bernama Bripda Waldi. Saat ini sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif,” ujar AKBP Natalena, Minggu sore (2/11/2025).
Kapolres menjelaskan, hasil autopsi dari RSUD Hanafie Muara Bungo menunjukkan adanya tanda kekerasan fisik pada wajah, kepala, bahu, dan leher korban. Selain itu, ditemukan indikasi kuat terjadinya kekerasan seksual sebelum pembunuhan.
“Kami tidak akan menolerir pelanggaran hukum sekecil apa pun, terlebih bila dilakukan oleh anggota Polri. Kasus ini akan kami tangani secara profesional dan transparan,” tegasnya.
Motif Pembunuhan Diduga Karena Asmara
Dari hasil interogasi awal, pelaku mengakui perbuatannya. Motif sementara mengarah pada masalah pribadi dan hubungan asmara antara pelaku dan korban. Namun, polisi masih mendalami kemungkinan adanya motif lain di balik pembunuhan sadis tersebut.
Penyidik juga mengamankan sejumlah barang bukti penting dari tangan pelaku, di antaranya: 1 unit mobil Honda Jazz putih, 1 unit sepeda motor Honda PCX, dan 1 unit iPhone milik korban.
“Seluruh barang bukti kini dalam pemeriksaan laboratorium forensik untuk memperkuat pembuktian hukum,” tambah Kapolres.
Hasil Autopsi: Dugaan Pemerkosaan dan Kekerasan Brutal
Berdasarkan hasil autopsi, dokter forensik RSUD Hanafie menemukan tanda-tanda kekerasan berat pada tubuh korban serta adanya cairan sperma di celana korban, yang memperkuat dugaan rudapaksa sebelum pembunuhan.
“Diduga korban diperkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh. Luka lebam di bahu dan leher menunjukkan korban sempat melawan,” jelas AKBP Natalena.
Selain luka fisik, mobil dan motor korban juga hilang, memperkuat dugaan bahwa pelaku sempat membawa kabur barang milik korban usai kejadian.
Kronologi Penangkapan Pelaku
Usai kejadian, pelaku melarikan diri ke Kabupaten Tebo. Melalui pelacakan digital dan analisis CCTV, tim gabungan berhasil mengidentifikasi keberadaan pelaku di kawasan Tebo Tengah.
Pelaku ditangkap di rumah kontrakan tanpa perlawanan, kemudian langsung dibawa ke Mapolres Bungo untuk pemeriksaan lanjutan.
“Kami tidak akan memberikan perlakuan khusus. Anggota yang terbukti bersalah akan diproses pidana umum dan kode etik, bahkan diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH),” tegas Kapolres.
Latar Belakang Kasus: Dosen Hilang Dua Hari Sebelum Ditemukan Tewas
Korban Hj. Erni Yuniati (37) ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, pada Sabtu (1/11/2025) siang.
Rekan korban yang khawatir karena dua hari tidak bisa menghubungi almarhumah akhirnya mendatangi rumah dan menemukan korban dalam kondisi mengenaskan.
Kepala lingkungan setempat, Madin Maulana, menyebut korban ditemukan di ruang tamu dengan luka di leher dan bahu.
“Rekannya datang karena korban tidak masuk kerja dua hari. Setelah pintu dibuka, korban sudah dalam keadaan tak bernyawa,” ujarnya.
Proses Hukum Berlanjut
Saat ini, pelaku Bripda Waldi dijerat pasal berlapis terkait pembunuhan berencana, rudapaksa, dan pencurian dengan kekerasan. Ia terancam hukuman seumur hidup atau pidana mati.
Polres Bungo memastikan kasus ini ditangani secara terbuka dan tanpa pandang bulu.
“Tidak ada yang kebal hukum, siapa pun pelakunya,” tegas AKBP Natalena menutup konferensi pers. (*)
Tidak ada komentar